Tuan Haji Ismail bin Ahmad Pengarah Urusan Herba Penawar Al-Wahida (HPA) Nama Herba Penawar Al-Wahida (HPA) di Malaysia cukup terkenal. Seperti namanya, HPA dikenal sebagai produsen obat dan makanan herbal. Hingga kini, sebagaimana tercantum di website-nya, sudah ada 261 produk herbal yang diluncurkan HPA. Dari segi prestasi, belum lama ini HPA mendapat penghargaan sebagai perusahaan penjual terbanyak produk-produk agro di Malaysia. Untuk menjaga kesinambungan produknya, HPA telah membangun 4 pabrik di Perlis, Kedah dan Sabab. Sedangkan guna memasok bahan baku, HPA juga punya perkebunan sendiri seluas 500 hektar. HPA juga membangun berbagai unit bisnis untuk menjual langsung berbagai produknya, disamping memasarkan dengan sistem MLM ((multi level marketing). Unit bisnis itu seperti Radix Fried Chicken, Radix Oriental Cuisine, Restaurant Organic Recipe, HPA Ilham Holidays, dan juga ada toko buku. Di Indonesia sendiri, HPA masuk sejak 9 tahun lalu. Sayangnya, perkembangannya hingga kini tidak secermelang di negara aslinya. “Ada beberapa penyebab,” kata Tuan Haji Ismail bin Ahmad, Pengarah Urusan HPA Tuan Haji Ismail, begitu biasa dipanggil, adalah orang dibalik sukses HPA. Pria murah senyum kelahiran Perlis ini pendiri sekaligus motor dari HPA. Menurut Ismail, semua yang ia kembangkan itu sekedar prototype (contoh). “Semua bisnis ini hanya prototype yang bisa dikembangkan dimana-mana,” katanya. Yang menarik, semua bisnis yang dilakukan HPA, baik di Malaysia atau Indonesia tidak semata meraup keuntungan. Ada mimpi, istilah yang sering digunakan Ismail, yang akan diwujudkan. Yakni, bagaimana menguasai ekonomi dunia dengan produk-produk halal. Secara tegas, Ismail mengatakan bahwa ia hadir ingin menantang perekonomian Yahudi yang kini menguasai dunia. “Kita memang secara sengaja meletakkan diri sebagai ancaman buat mereka,” katanya tegas. Bagaimanakah HPA akan melakukan itu di tengah gurita kapitalisme yang teramat besar ini? Persoalan sanggup, tentu itu sangat tergantung pada seberapa besar upaya yang dilakukan. Oleh sebab itu, dalam perbincangan selama 1 jam dengan Ismail, Suara Hidayatullah menggali banyak hal tentang upaya yang dilakukan HPA dalam melakukan tekad tadi. Berikut hasil petikan wawancara Ismail dengan Ahmad Damanik dan Mahladi, wartawan Suara Hidayatullah usai santap siang di Radix Fried Chicken, Sungai Petani, Kedah, Malaysia. Selamat menikmati. Apa cita-cita besar yang ingin Anda wujudkan? Insya Allah, kita ingin menguasai ekonomi Malaysia dan dunia. Yang kita buat sekarang hanya prototype (contoh). Kita membuat contoh hotel, kedai, dan rumah makan. Semua adalah contoh yang bisa dikembangkan di semua tempat dan daerah. Apa yang ada lakukan bukan sekedar bisnis. Tapi juga cita-cita besar. Kapan cita-cita itu mulai dibangun? Awalnya, kita tidak menyangka, karena kita berangkatnya hanya ingin menolong dengan memberi obat-obatan yang baik. Kita tidak menyangka kalau penjualannya bisa begitu tinggi, mencapai 2 juta ringgit (sekitar 6 milyar, red). Dari keuntungan itu, ada upaya besar yang bisa kita lakukan untuk umat. Maka, kita membuat rencana untuk menguasai pasar halal di Malaysia. Menguasai ekonomi Malaysia tentu bukan perkara mudah. Apa strateginya? Kita mempertahankan kesetiaan pengikut (konsumen). Kalau pengikut dapat kita pertahankan kesetiaannya, mereka bisa berbuat apa pun yang kita inginkan bersama. Seperti apa yang dilakukan? Masyarakat saat ini sedang dahaga dengan produk-produk halal, mereka mencari. Tapi yang ada hanya sekedar slogan saja, tak dapat dipraktekan. Punya cita-cita tapi tak punya solusi. Kita mencoba memenuhi harapan mereka dan membuktikannya. Bahwa apa yang tidak bisa itu, sesungguhnya ada penggantinya. Jadi menurut Anda tidak ada kata darurat? Tidak ada. Kalau mimpi besar itu sesuatu yang jauh. Sementara pesaing sudah lama melakukannya. Bagaimana Anda bisa yakin bisa mengalahkan mereka? Kita mempunyai kekuatan sendiri, yakni tenaga ahli. Hanya saja, selama ini kita tidak sanggup menyatukan tenaga ahli yang kita miliki. Apa yang dilakukan HPA, hanya menyatukan keahlian yang dimiliki oleh setiap orang. Kami percaya bahwa setiap diri punya potensi yang bisa dikembangkan. Kalau itu bisa kita lakukan, akan mempercepat jalan kita. Contoh, kalau ada seorang punya kepakaran dalam suatu bidang. Kita hanya perlu membantu mengembangkan bidang tersebut. Kita perlu memberikan pengarahan, selanjutnya produk yang dihasilkan tidak perlu di kemana-manakan, HPA yang akan memasarkannya. Selama ini kondisinya bagaimana? Selama ini kita tidak mampu menyatukan mereka. Maksudnya, tenaga ahli itu berpecah, tidak ada satu organisasi tempat mereka bisa memberikan keahlian bersama-sama. HPA menyediakan ruang, apa pun keahliannya, misalnya dalam bidang film, penulisan, dan lainnya. Tugas kami adalah men-support, sehingga mereka bisa menjadi industri yang besar. Anda pernah mengatakan ingin menghapus sekat negara. Bagaimana konsepnya? Sekat-sekat itu hanya strategi penjajahan Barat, mereka berusaha memecah dan menjajah. Sepatutnya tidak ada persengketaan sempadan dan tanah. Orang Islam itu bersaudara. Sebagai orang Islam, kita gembira bila ada persaudaraan di antara kita. Apa tantangan terbesar umat Islam saat ini untuk bisa berkembang? Kita tidak ada model atau contoh. Jadi yang kita bicarakan hanya teori dan pandangan. Tidak ada contoh, kalau kita ingin merujuk dimana kejayaan yang dilakukan oleh umat Islam. Kita juga tidak meyakini bahwa kita bisa sukses. Orang-orang kita lebih senang bekerja dengan orang-orang non Muslim. Ini yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW), yaitu mewujudkan contoh. Dan contoh itu yang memberikan keyakinan para sahabat untuk hijrah. Jadi, mimpi yang sedang dibangun ini akan menuju kemana? Kita akan kembali kepada sistem khalifah, kembali kepada pelaksanaan hukum-hukum Allah subhanahu wa ta’ala (SWT) yang sempurna dalam semua bidang. Kalau kita bicara ekonomi, kita akan mewujudkan ekonomi Islam. Nah, saat kita mengembangkan ekonomi Islam, itu berarti pada saat yang sama kita meruntuhkan ekonomi jahiliyah. Jadi, bila mimpi besar kita agar Islam bisa menguasai, maka ekonomi merupakan salah satu pilar Islam. Menurut Anda, bangkitnya ekonomi Islam itu dimulai dari mana? Bangkitnya ekonomi Islam bukan dari Timur atau Barat. Tapi akan dibangkitkan oleh orang-orang beriman, dimanapun mereka berada. Kita tidak boleh mengatakan kebangkitan itu akan terjadi di Malaysia, Indonesia, atau tempat-tempat lainnya. Saya melihat, bila di suatu tempat kuat tekanannya, di situ akan terbangun kebangkitan. Tekad Anda ini membuat HPA menjadi ancaman bagi produk-produk Yahudi… Bukan saja mereka yang menganggap ancaman, kita sendiri yang meletakan diri sebagai ancaman buat mereka. Bisnis yang sedang kita lakukan ini adalah sebuah isyarat. Bisnis mereka yang tak pernah tertantang oleh orang lain, kini sudah ada penantangnya, dan penantangnya itu mulai membesar.*** (SUARA HIDAYATULLAH, edisi September 2009)
|